Line News

---Ribuan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendatangi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (31/12).---Tanpa memperdulikan kecaman masyarakat internasional, Israel terus memborbardir Gaza, Rabu (31/12).---Kebakaran terjadi sekitar pukul 10 malam, saat warga sedang menyambut malam pergantian tahun. Penyebab kebakaran diduga berasal dari hubungan arus pendek. Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal pergi penghuninya untuk merayakan tahun baru di Bandung.---Empat warga Kampung Kawung Luwak, Desa Sirnaraja, Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya, Jawa Barat, tewas setelah tertimbun lereng tebing yang longsor, Rabu (31/12). Sedangkan lima lainnya selamat. Longsor terjadi saat para korban sedang memperbaiki saluran irigasi untuk mengairi sawah mereka.---Pembukaan awal tahun kali ini diwarnai aksi tawuran antar kelompok remaja. Malam perayaan tahun baru di sekitar Tugu Kujang mendadak mencekam ketika dua kolompok remaja terlibat saling lempar. Tawuran terjadi di tengah-tengah kerumunan massa yang tengah asik melihat kembang api.---Sebuah tower milik SMKN 7, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Jalan Aminah Syukur Samarinda, roboh dan menimpah sebuah rumah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Laga Persema-PSIR Diwarnai Baku Pukul

Malang: Laga lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia yang mempertemukan Persema Malang dan PSIR Rembang di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur, Jumat (26/12), diwarnai baku pukul. Pemain tengah Persema, Abdi Gusti, memukul kapten PSIR Hans Beslar.

Abdi tak sanggup membendung luapan emosi usai beradu fisik dengan Hans. Beruntung, pemain kedua tim tidak terpancing ketegangan kedua pesepakbola itu. Meski jelas-jelas terjadi pemukulan, wasit Indra Permana hanya mengganjar Abdi dan Hans dengan kartu kuning.

Persema sendiri unggul cepat di menit pertama melalui sundulan Jaya Angga. Upaya PSIR menyamakan kedudukan selalu gagal. Hingga pertandingan bubar, Persema menang 1-0. Kemenangan ini mengatrol Persema dari peringkat empat ke posisi kedua klasemen sementara.

Bukan kali ini, pertandingan sepakbola di Tanah Air diwarnai kekerasan. Sepanjang 2008, perilaku brutal kerap terpentaskan di lapangan hijau baik itu di ajang Liga Super, Copa Indonesia, maupun Divisi Utama. Ketidakpuasan terhadap wasit yang memimpin pertandingan sering menjadi pemicu utama.

Lihatlah aksi manajer PSIS, Yoyok Sukawi, saat timnya bertemu dengan PSMS Medan. Yoyok langsung menyerbu masuk ke lapangan dan melayangkan tinju ke arah wasit Sumarjoko. Aksi tidak sportif ini dipicu keputusan wasit di menit 27 yang memberikan hukuman penalti bagi PSIS karena wasit menganggap terjadi hands ball. Penonton pun akhirnya terpicu ikut melakukan pelemparan.

Masih hangat kasus Yoyok, beberapa hari kemudian terjadi kasus serupa di tempat yang sama dalam pertandingan PSIS Semarang kontra PSM Makassar. Kali ini cerita sedikit berbeda. Offisial PSM, Faisal Manaing yang kecewa karena timnya kalah 0-1 mencoba memukul wasit saat pertandingan usai. Namun wasit Sumarjoko lebih waspada dan lebih dulu menjatuhkan Faisal dengan tinjunya.

Penonton pun tak mau kalah. Dalam pertandingan Liga Super antara Arema Malang versus PKT Bontang di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tak terima akan kekalahan timnya, ratusan pendukung Arema mengamuk dan mengeroyok wasit saat pertandingan usai. Tak hanya itu, mereka juga merusak dan menyerang polisi. Akibat insiden ini Ketua Pelaksana Pertandingan Muhammad Mukhlis luka-luka akibat lemparan batu.

Kerusuhan juga terjadi di Yogyakarta saat pertandingan PSIM dan Persebaya. Kali ini pendukung kedua kesebelasan terlibat aksi saling kejar di luar stadion. Suasana panas sudah terasa sebelum pertandingan mulai dengan adanya saling ejek antarsuporter.

Di Kediri, wasit kembali nyaris menjadi bulan-bulannya oleh pemain Persekabpas Pasuruan yang tak terima dengan putusan penalti. Insiden ini berbuntut dengan terhentinya pertandingan selama 10 menit karena pemain Persekabpas mogok bermain.

Kasus paling menghebohkan di 2008 terjadi saat pertandingan antara Persibom Bolaang Mongondow versus PSIR Rembang. Dalam pertandingan itu wasit yang memipin pertandingan Muzair Usman dikeroyok secara brutal oleh sejumlah pemain PSIR. Muzair harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya.

Nasib yang sama dialami wasit yang bertugas menggantikan Muzair. Buntut dari kerusuhan ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault pun memberikan komentar keras. Sejumlah pemain PSIR yang terlibat dijatuhi hukuman berat oleh PSSI dengan larangan bermain sepakbola seumur hidup.

@Copyright 2008/2079: ( XcyberG.tk )